Kepala MIS Miftahussa’adah menegaskan bahwa hak anak untuk mendapatkan pendidikan yang layak merupakan salah satu bentuk peringatan paling nyata. “Walaupun tidak ada acara khusus, setiap hari di sekolah sebenarnya adalah peringatan untuk menghargai dan melindungi anak-anak melalui proses pembelajaran yang aman, menyenangkan, dan bermakna,” ujarnya.
Pada hari ini, seluruh siswa tetap mengikuti kegiatan belajar mengajar seperti biasa. Guru-guru memanfaatkan momentum Hari Anak Sedunia untuk memberikan penguatan mengenai hak anak untuk belajar, bermain, berpendapat, dan mendapatkan perlindungan. Beberapa guru juga menyisipkan nilai-nilai kepedulian, rasa syukur, serta motivasi agar siswa semakin semangat meraih prestasi.
Dalam pembelajaran di kelas, siswa diajak berdiskusi mengenai pentingnya saling menghargai, menjaga pertemanan, dan memanfaatkan kesempatan belajar sebagai bagian dari tanggung jawab mereka sebagai generasi penerus. Siswa juga diberikan ruang untuk mengungkapkan harapan dan cita-cita mereka di masa depan, sehingga pembelajaran menjadi lebih bermakna.
Melalui pembiasaan positif di lingkungan sekolah—seperti disiplin, tanggung jawab, membaca, serta belajar aktif—MIS Miftahussa’adah berupaya mewujudkan lingkungan ramah anak sesuai dengan semangat Hari Anak Sedunia. Dengan demikian, walaupun tanpa perayaan khusus, esensi dari Hari Anak tetap hadir dalam keseharian siswa.
MIS Miftahussa’adah berkomitmen untuk terus mendukung pertumbuhan dan perkembangan siswa agar menjadi anak-anak yang cerdas, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan.

0 Komentar