Setiap tanggal 12 November, bangsa Indonesia memperingati Hari Ayah Nasional sebagai momentum untuk mengenang dan menghargai jasa para ayah yang telah berjuang demi keluarga. Peringatan ini juga menjadi kesempatan berharga bagi MIS Miftahussa’adah untuk merenungkan kembali betapa pentingnya peran ayah dalam mendampingi proses tumbuh kembang dan pendidikan anak.
Menurut Kepala MIS Miftahussa’adah, Bapak Abdul Kodir Jaelani, S.Pd.I, ayah memiliki posisi strategis dalam membentuk karakter, kecerdasan emosional, dan spiritual anak.
“Ayah adalah figur yang memberikan rasa aman, teladan kedisiplinan, dan kekuatan moral bagi anak. Ketika ayah hadir secara utuh dalam kehidupan anak, baik melalui perhatian, bimbingan, maupun doa, maka anak akan tumbuh menjadi pribadi yang percaya diri, mandiri, dan berakhlak mulia,” ujar beliau.
Peran ayah dalam pendidikan bukan hanya sebatas memberikan dukungan materi, tetapi juga keterlibatan langsung dalam proses belajar dan perkembangan anak. Kehadiran ayah dalam kegiatan belajar di rumah, dialog ringan tentang nilai-nilai kehidupan, dan keterlibatan dalam keputusan pendidikan anak merupakan bentuk nyata kasih sayang yang mendidik.
Dalam konteks pendidikan madrasah, sinergi antara ayah dan sekolah menjadi kunci keberhasilan pembentukan karakter peserta didik. Ayah berperan sebagai peneguh nilai-nilai yang diajarkan di madrasah — seperti disiplin, tanggung jawab, dan kejujuran — agar tidak hanya menjadi teori di ruang kelas, tetapi juga menjadi kebiasaan hidup sehari-hari di rumah.
Bapak Abdul Kodir Jaelani menambahkan bahwa MIS Miftahussa’adah berkomitmen untuk terus mempererat hubungan dengan para orang tua, terutama ayah, sebagai mitra dalam pendidikan.
“Madrasah bukan hanya tempat anak belajar ilmu agama dan umum, tetapi juga wadah untuk membentuk karakter. Karena itu, kami sangat berharap para ayah dapat menjadi sahabat madrasah dalam membimbing dan memotivasi anak-anak agar tumbuh menjadi generasi islami yang cerdas dan berbakti kepada orang tua,” tuturnya.
Peringatan Hari Ayah Nasional 2025 di MIS Miftahussa’adah menjadi pengingat bahwa pendidikan anak adalah tanggung jawab bersama antara keluarga dan sekolah. Dengan dukungan ayah yang penuh kasih dan kehadiran madrasah yang mendidik dengan hati, diharapkan lahir generasi penerus bangsa yang beriman, berilmu, dan berakhlak mulia.

0 Komentar