Oleh : Tim MIS Miftahussa'adah
Praktek Wudhu
Madrasah
Ibtidaiyah Miftahussa’adah, pada tangal 9 Desember 2024 melaksanakan kegiatan Ujian
Praktek ASAS (Assessment Sumatif Akhir Semester) pada semester ganjil tahun
pelajaran 2024/2025, dengan fokus pada praktek wudhu, shalat dhuha,
dan hafalan surah pendek. Ujian praktek ini bertujuan untuk menilai
pemahaman dan kemampuan siswa dalam menjalankan ibadah sehari-hari secara tepat
dan benar sesuai ajaran Islam.
Pelaksanaan Ujian Praktek yang Memotivasi Siswa
Ujian praktek yang digelar di MIS
Miftahussa’adah pada tanggal 9 Desember 2024 ini diikuti oleh seluruh siswa
kelas I s/d VI. Ujian ini dirancang untuk mengukur sejauh
mana siswa dapat menerapkan pengetahuan agama yang telah mereka pelajari di
madrasah dalam praktik ibadah mereka. Adapun materi ujian terdiri dari tiga
bagian utama: praktek wudhu, praktek shalat dhuha, dan hafalan
surah-surah pendek.
1. Ujian Praktek Wudhu
Kegiatan ujian diawali dengan
praktek wudhu, yang merupakan salah satu syarat sah dalam melaksanakan shalat.
Siswa diminta untuk melaksanakan wudhu dengan benar sesuai dengan tata cara
yang telah diajarkan. Setiap langkah wudhu, mulai dari niat hingga doa setelah
selesai, menjadi bagian dari penilaian. Guru penguji memeriksa dengan cermat
apakah siswa sudah memenuhi rukun dan syarat sah wudhu. Siswa diingatkan untuk
memastikan bahwa wudhu dilakukan dengan baik agar dapat melaksanakan ibadah
dengan sah dan sempurna.
"Kami ingin memastikan bahwa siswa tidak hanya mengetahui teori tentang wudhu, tetapi juga dapat melaksanakannya dengan benar dalam kehidupan sehari-hari," ujar salah satu guru agama MIS Miftahussa’adah.
2. Ujian Praktek Shalat Dhuha
Selanjutnya, para siswa mengikuti
ujian praktek shalat dhuha, yang merupakan shalat sunnah yang sangat dianjurkan
dalam agama Islam. Shalat dhuha memiliki banyak keutamaan, dan di MIS Miftahussa’adah,
siswa diajarkan untuk melaksanakannya sebagai bagian dari pengajaran tentang
ibadah sunnah. Ujian praktek ini meliputi pelaksanaan dua rakaat shalat dhuha
dengan bacaan yang benar, mulai dari takbiratul ihram, membaca surah
Al-Fatihah, surah pendek, hingga salam. Penguji memberikan penilaian berdasarkan
kelancaran bacaan, ketepatan gerakan, dan konsistensi siswa dalam mengikuti
tata cara shalat yang benar.
"Shalat dhuha adalah salah
satu amalan yang dianjurkan untuk mendapatkan keberkahan rezeki. Kami ingin
siswa paham pentingnya amalan ini dan melaksanakannya dengan baik," kata
guru agama MIS Miftahussa’adah yang turut menguji siswa.
3. Ujian Hafalan Surah Pendek
Bagian terakhir dari ujian praktek
ini adalah hafalan surah-surah pendek dari Al-Qur'an. Siswa diminta
untuk menghafal dan melafalkan beberapa surah pendek yang sering digunakan
dalam ibadah sehari-hari, seperti Surah Al-Fatihah, Surah Al-Ikhlas, Surah
Al-Falaq, dan Surah An-Nas. Hafalan ini tidak hanya menguji kemampuan
mengingat, tetapi juga penting dalam mendalami makna dan pesan dari ayat-ayat tersebut.
Siswa yang berhasil menghafal dan melafalkan surah-surah ini dengan baik akan
memperoleh nilai yang tinggi.
"Hafalan Al-Qur'an adalah
bagian penting dalam pendidikan agama. Kami mengharapkan siswa dapat menghafal
surah-surah yang ada dengan baik dan mengamalkannya dalam kehidupan
sehari-hari," jelas Kepala MIS iftahussa’adah , yang juga hadir untuk
memantau pelaksanaan ujian.
Pengawasan dan Evaluasi
Proses ujian praktek ini diawasi
oleh sejumlah guru yang berkompeten dalam bidang agama. Setiap siswa diberi
waktu untuk melakukan wudhu, melaksanakan shalat dhuha, dan menghafalkan surah
dengan baik. Guru-guru melakukan evaluasi dengan cermat terhadap setiap tahapan
ujian, baik dari segi ketepatan bacaan, kelancaran gerakan, hingga pemahaman
siswa tentang doa-doa dan surah yang dibaca.
Evaluasi dilakukan secara objektif
dan menyeluruh, dengan tujuan untuk memastikan bahwa siswa tidak hanya memahami
teori agama tetapi juga dapat mengaplikasikannya dalam kehidupan mereka.
Harapan untuk Siswa
Ujian praktek ini memiliki nilai
lebih daripada sekedar penilaian akademik. Menurut para guru, kegiatan ini
merupakan kesempatan bagi siswa untuk memperkuat pemahaman mereka mengenai
ibadah dan aplikasi agama dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, melalui
ujian ini diharapkan siswa dapat lebih mendekatkan diri kepada Allah dan
menjadi pribadi yang lebih baik dari segi spiritual.
"Melalui ujian praktek ini,
kami berharap siswa tidak hanya lulus dengan nilai yang baik, tetapi juga dapat
mengimplementasikan pelajaran agama dalam kehidupan mereka. Dengan begitu,
pendidikan agama ini bisa memberi dampak positif dalam keseharian mereka,"
ujar Kepala MIS Miftahussa’adah.
Penutup
Kegiatan ujian praktek wudhu,
shalat dhuha, dan hafalan surah ini merupakan bagian integral dari Ujian
Praktek ASAS (Assessment Sumatif Akhir Semester) di MIS Miftahussa’adah.
Selain menjadi evaluasi, kegiatan ini juga menjadi sarana untuk memperkuat
karakter dan keimanan siswa. Diharapkan, melalui ujian ini, para siswa tidak
hanya memperoleh nilai yang baik, tetapi juga menjadi generasi yang taat
beribadah, berbudi pekerti luhur, serta memiliki pemahaman agama yang kokoh.
0 Komentar